Unknown Pegawasan Ayah pada anak gadis, dan pengawasan Ibu pada anak laki-laki, penting untuk mengurangi masalah minum Wednesday, June 29, 2011 Dewasa awal yang orang tuanya mengawasi interaksi sosialnya kemungkinannya lebih kecil untuk menunjukkan sifat perilaku impulsif dan masa... 5

Pegawasan Ayah pada anak gadis, dan pengawasan Ibu pada anak laki-laki, penting untuk mengurangi masalah minum


Dewasa awal yang orang tuanya mengawasi interaksi sosialnya kemungkinannya lebih kecil untuk menunjukkan sifat perilaku impulsif dan masalah terkait alkohol, hasil penelitian baru menunjukkannya. Level pengawasan ini terkait dengan pola asuh, dan kaitannya semakin kuat pada orang tua yang berlawanan jenis dengan anak. 
Studi ini adalah salah satu yang pertama menjelajahi hubungan antara pola asuh dan pengawasan orang tua, dan menjelajahi pola pengawasan tiap orang tua secara individual, kata Julie A. Patock-Peckham, Ph.D., asisten profesor Psikologi dan Neurosains Universitas Baylor dan salah satu penulis studi. “Walau ada banyak penelitian menunjukkan kalau pengawasan orang tua yang rendah berpengaruh pada perilaku beresiko, sangat sedikit peneliti memeriksa efek pengawasan orang tua terpisah antara ibu dan ayah,” katanya. “Mereka secara normal hanya mengukur ‘orang tua’.”
Studi ini melibatkan 581 mahasiswa dari Universitas Sains dan Teknologi Missouri dan Universitas San Diego State. Mahasiswa yang berpartisipasi mengisi kuesioner yang menanyakan pola asuh ibu dan ayah, persepsi pengetahuan ayah dan ibu mengenai persahabatan dan rencana sosialnya, dan pertanyaan mengenai impulsivitas dan masalah terkait alkohol.
Orang tua otoritatif paling mungkin bekerja baik dalam memonitor (mengetahui kehidupan dan rencana sosial anak mereka), sementara orang tua permisif paling sedikit mampu memonitor anaknya. Mengejutkannya, orang tua otoriter tidak mendapat keuntungan dan tidak pula kerugian dalam pengawasan.  “Kami menduga atmosfer peraturan bermain dalam pengawasan,” kata Patock-Peckham. “Namun studi kami menunjukkan kalau aturan rumah tangga yang ketat tidak bermakna kalau dewasa yang berkembang merasa kalau orang tua tahu mengenai kehidupan atau rencana sosialnya.”
Semakin kuat asosiasinya dengan orang tua yang berlawanan jenis, kata Patock-Peckham. “Orang sepertinya berpikir kalau wanita atau gadis akan baik-baik saja jika ibunya terlibat dalam kehidupannya, dan ini benar-benar menunjukkan kalau sang ayah memiliki pengaruh,” katanya.
Hal yang sama berlaku untuk ibu yang mempengaruhi anak laki-lakinya. Alasan asosiasi ini masih belum sepenuhnya dipahami. “Ia sangat spekulatif, karena ini penemuan baru, namun saya percaya ia ada hubungannya dengan proses sosialisasi dari satu generasi ke selanjutnya,” kata beliau. “Mungkin ada hubungannya dengan belajar bagaimana anggota lawan jenis memandang dan menghargai perilaku tertentu.”

Sumber :

Related Posts On Berita Psikologi

No comments:


Copyright © Desa Loyang

Sponsored By: Free For Download Template By: Fast Loading Seo Friendly Blogger Template