Unknown Perilaku Menyenangkan Mengurangi Stres Lewat Jalur Otak Tuesday, July 19, 2011 Tikus yang diberi sakarin menunjukkan penurunan terhadap respon stres. Tapi sukrosa yang diberikan langsung ke perut justru tidak mengura... 5

Perilaku Menyenangkan Mengurangi Stres Lewat Jalur Otak


Tikus yang diberi sakarin menunjukkan penurunan terhadap respon stres. Tapi sukrosa yang diberikan langsung ke perut justru tidak mengurangi respon stres tikus
Entah itu makanan atau seks, aktivitas menyenangkan menyediakan lebih dari sekedar kesenangan, kata para peneliti Universitas Cincinnati (UC). Aktivitas ini sebenarnya mengurangi stres dengan menghambat respon kecemasan di otak.
Penemuan ini dipublikasi secara online 8 November 2010, di halaman depan Proceedings of the National Academy of Sciences.
Percobaan dirancang oleh Yvonne Ulrich-Lai, PhD, asisten profesor penelitian, James Herman, PhD, direktur Laboratory of Stress Neurobiology dan juga profesor psikiatri dan ilmu saraf perilaku di UC, beserta rekan-rekan lainnya, menunjukkan bahwa efek mengurangi stres berlanjut terus selama paling sedikit tujuh hari, menunjukkan manfaat jangka panjang.
“Temuan ini memberikan kita pemahaman yang lebih jelas tentang motivasi untuk mengkonsumsi ‘makanan yang menenangkan’ selama masa stres,” kata Ulrich-Lai. “Tapi penting untuk dicatat bahwa, berdasarkan temuan kami, sejumlah kecil makanan menyenangkan bisa mengurangi efek stres.”
Para peneliti memberikan tikus akses ke larutan gula sehari dua kali selama dua minggu, kemudian menguji tanggapan psikologis dan perilaku tikus terhadap stres. Dibandingkan dengan kontrol, tikus dengan akses ke gula menunjukkan berkurangnya denyut jantung dan tingkat stres hormon selagi ditempatkan dalam tabung berventilasi serta lebih bersedia menjelajahi lingkungan asing dan berinteraksi sosial dengan tikus lainnya.
Tikus yang diberi makanan larutan dengan pemanis buatan sakarin (bukan sukrosa) menunjukkan penurunan yang sama terhadap respon stres, kata para peneliti, seperti halnya tikus yang diberi akses ke mitra responsif seksualnya. Tapi sukrosa yang diberikan langsung ke perut justru tidak mengurangi respon stres tikus, kata peneliti.
“Hal ini menunjukkan bahwa sifat menyenangkan dari makanan lezat, bukan yang berkalori, sudah cukup untuk mengurangi stres,” kata Ulrich-Lai.
Respon psikologis terhadap stres mencakup pengaktifan aksis hipotalamus-hipofisis-adrenocortical (HPA), diatur oleh struktur otak yang dikenal sebagai basolateral amygdale (BLA). Tikus yang mengalami kegiatan menyenangkan, seperti makanan lezat dan seks, mengalami melemahnya respon aksis HPA terhadap stres, kata para peneliti. Cedera pada BLA mencegah pengurangan stres oleh sukrosa, menunjukkan bahwa aktivitas saraf di BLA diperlukan untuk efek tersebut.
“Penelitian kami mengidentifikasi sirkuit saraf kunci yang mendasari efek makanan yang menenangkan,” catat Ulrich-Lai. “Penelitian lebih lanjut diperlukan, tetapi identifikasi sirkuit ini dapat memberikan strategi yang potensial untuk melakukan intervensi dalam mencegah atau mengurangi tingkat kenaikan obesitas dan gangguan metabolisme lainnya.”
Pendanaan untuk penelitian ini disediakan oleh National Institutes of Health. Para penulis menyatakan tidak ada konflik kepentingan.

sumber:
http://www.faktailmiah.com/2010/11/13/perilaku-menyenangkan-mengurangi-stres-lewat-jalur-otak.html

Related Posts On Berita Psikologi

No comments:


Copyright © Desa Loyang

Sponsored By: Free For Download Template By: Fast Loading Seo Friendly Blogger Template