Unknown Konsumsi Tanaman Meningkat Tajam Seiring Perkembangan Populasi dan Ekonomi Friday, July 15, 2011 Riset ini tidak menunjuk pada skenario "kiamat", tetapi menerangi beberapa keadaan masa depan yang mungkin terjadi jika popula... 5

Konsumsi Tanaman Meningkat Tajam Seiring Perkembangan Populasi dan Ekonomi




Riset ini tidak menunjuk pada skenario "kiamat", tetapi menerangi beberapa keadaan masa depan yang mungkin terjadi jika populasi saat ini dan tren konsumsi terus berlanjut.
Jumlah konsumsi total produksi tanaman di Bumi mengalami peningkatan setiap tahunnya, demikian temuan terbaru dari riset NASA.
Karena populasi manusia terus bertumbuh dan masyarakat lebih mengembangkan ekonomi modern, tingkat konsumsi meningkat baik secara keseluruhan maupun berdasarkan per kapita global. Selain sebagai makanan, tanaman dikonsumsi untuk kertas, pakaian, pakan ternak, kayu bakar, biofuel, bahan bangunan dan kemasan, di antara penggunaan lainnya.
Kelompok riset NASA yang dipimpin oleh Marc Imhoff di NASA Goddard Space Flight Center, Greenbelt, Md, pertama kali mengukur konsumsi global ini pada tahun 2004, ketika kelompok ini menemukan bahwa pada tahun 1995 manusia mengkonsumsi 20 persen dari seluruh bahan tanaman yang dihasilkan tanah tahun itu.
Sekarang, garis yang sama dari riset ini telah menghasilkan rekor multi-decadal produksi tanaman (1982-2007) yang membentuk dasar produktivitas Bumi, dan kecenderungan 10 tahun konsumsi manusia. Temuan baru ini dipresentasikan dalam Fall American Geophysical Union Meeting di San Francisco, California.

Peta global ini menunjukkan total konsumsi berdasarkan wilayah bahan tanaman fotosintesis sebagai persentase dari bahan tanaman tumbuh menurut wilayah. Para ilmuwan menyebutnya produksi primer net "pasokan" tanaman, atau NPP, dan merujuk pada "permintaan" sebagai Human Appropriation of Net Primary Production (HANPP). (Kredit: Trent Schindler, Studio Visualisasi Ilmiah, Goddard Space Flight Center NASA)
Beberapa temuan yang paling penting dari riset ini meliputi:
  • Dari tahun 1995 hingga 2005, konsumsi manusia pada tanaman meningkat dari 20 persen menjadi 25 persen dari produksi total tanaman setiap tahunnya. Imhoff mengatakan bahwa para ilmuwan menduga hal ini adalah peningkatan yang signifikan untuk jangka waktu tertentu, tapi bagian yang menjadi tantangan riset ini adalah menentukan ketidakpastian pengukuran, batas-batas produksi ekosistem dan dampak dari kenaikan tingkat konsumsi.
    Total konsumsi global dan konsumsi per kapita yang meningkat.
  • Dalam membandingkan rasio produksi suatu daerah versus konsumsi, beberapa daerah kota besar mengkonsumsi lebih dari 30.000 kali jumlah produksi tanaman daerah.
  • Perbedaan besar regional dalam keadaan tetap. Rata-rata orang di Amerika Utara mengkonsumsi sekitar 6 ton karbon berbasis tanaman setiap tahun, sedangkan rata-rata orang di Asia Tenggara hanya mengkonsumsi kurang dari 2 ton karbon berbasis tumbuhan setiap tahunnya.
  • Jika dalam dekade mendatang setiap orang di dunia mencapai jumlah konsumsi yang sama dengan orang Amerika Utara, maka kita akan mengkonsumsi sekitar 50 persen dari seluruh tanaman yang tumbuh setiap tahunnya.
Selagi produksi tanaman itu sendiri bervariasi dari tahun ke tahun, sebagian besar tergantung pada cuaca, tren permintaan yang tetap stabil justru meningkat. Tergantung pada wilayah, beberapa peningkatan ini disebabkan hanya pada pertumbuhan penduduk – di mana lebih banyak orang yang mengkonsumsi makanan, kertas, dan kayu untuk pembakaran. Hal ini terlihat di tempat-tempat seperti India, di mana populasinya meningkat drastis namun tingkat konsumsi individunya belum meningkat secara dramatis. Di tempat lain, di mana pertumbuhan ekonomi telah memungkinkan untuk konsumsi yang lebih “kebarat-baratan”, konsumsi per kapitanya terus mendorong tren. Dan di beberapa tempat, seperti Amerika Utara, baik populasi maupun konsumsi per kapitanya juga meningkat.
“Pertanyaannya adalah, ‘Seberapa keras  kita menekan lahan?’” kata Imhoff. “Banyak orang yang waspada mengenai persentase yang merambat naik itu. Kebanyakan orang menganggap itu adalah angka yang tinggi, walaupun kami masih melakukan riset.”
Data produksi tanaman tahun 1982-2009 dari riset kelompok ini – disebut “produksi primer bersih”, atau NPP, dalam literatur sains – disediakan oleh instrumen satelit NASA, pertama dari sensor Advanced Very High-Resolution Radiometer (AVHRR) dan yang lebih baru dari Moderate-Resolution Imaging Spectroradiometer (MODIS). Para ilmuwan menganalisis data konsumsi dari profil Organisasi Pangan dan Pertanian PBB.
Imhoff mengatakan bahwa riset ini tidak menunjuk ke sebuah skenario “kiamat”, tetapi menerangi beberapa keadaan masa depan yang mungkin terjadi jika populasi saat ini dan tren konsumsi terus berlanjut.
“Kita selalu melihat penduduk dan konsumsi sebagai isu yang terpisah,” kata Imhoff. Saat ini, kita meningkatkan baik dalam jumlah penduduk maupun konsumsi per kapita. Apa yang kami sadari adalah biosfer tidak peduli apakah orang hanya mengkonsumsi sedikit atau beberapa orang mengkonsumsi banyak. Ini tingkat total yang penting. Dan tingkat ini sedang mengalami kenaikan.
“Permintaan global akan naik,” kata Imhoff. “Kita telah mencapai permintaan dari 20 persen menjadi sekitar 25 persen dalam 10 tahun. Banyak orang khawatir dengan persentase tersebut. Seandainya, dalam skenario masa depan, akan mencapai 50 persen, kita sedang melihat tuntutan yang sangat tinggi bagi pengelolaan lahan untuk memaksimalkan produktivitas di semua tingkatan di atas lanskap dan dengan mengorbankan semua kegunaan lain, misalnya, penyerapan karbon, habitat, atau penyimpanan air. Kita menuju tempat di mana planet ini harus sangat hati-hati dikelola, dari akhir ke akhir.”

Sumber:
http://www.faktailmiah.com/2010/12/16/konsumsi-tanaman-meningkat-tajam-seiring-perkembangan-populasi-dan-ekonomi.html

Related Posts On Berita Matematika

No comments:


Copyright © Desa Loyang

Sponsored By: Free For Download Template By: Fast Loading Seo Friendly Blogger Template