Dalam tafsir Ibnu Kasir diterangkan terkait makna dari dua
ayat diatas. Allah SWT. Telah bersumpah dengan sebuah perkara yang teramat
penting bagi kehidupan manusia yaitu waktu. Allah SWT menjamin jikalau manusia
dalam keadaat rugi dan binasa. Namun Allah SWT memberikan pengecualian bagi
golongan manusia yang mana saja yang tidak mengalami kerugian dan kebinasaan
yaitu orang yang beriman dengan hati mereka dan mngerjakan amal shalih melalui
anggota tubuh merkeka.
Selain itu terkait ayat ini, ada syarat lain ketika manusia
itu dikeluarkan dari golongan orang yang rugidan binasa, yaitu bagi mereka yang
mewujudkan suatu ketaatandan meninggalkan semua yang diharamkan. Dan mereka
bersabar atas segala cobaan, takdir, serta gangguan yang dilancarkan kepada
orang-orang yang menegakan amar ma’ruf nahi mungkar.
Dalam ayat lain Allah SWT berfirman, “tetaplah memberi
peringatan karena peringatan itu bermanfaat bagi orang-orang beriman” (QS. Adz-Dzariat:55).
Dari ayat ini Allah SWT tetap menyuruh kita saling mengingatkan, sekalipun yang
diberi peringatan sudah tau tentang hal itu. Jika demikian bagaimana dengan
orang belum tau atau terlihat belum tau. Sudah pasti akan lebih dianjurkan
lagi. Karena tabiat manusia itu sering lupa. Makanya harus sering diingatkan. Dimasa
kemajuan teknologi saat ini aktifitas tausiah ini dapat dilakukan dengan mudah
misalnya dapat melalui SMS, Email, Telepon, Blog dan lain sebagainya.
Dari Abi Amr atau Abi Amrah Abdullah, ia berkata Nabi
Muhammad SAW bersabda, “agama itu adalah nasehat.” Kami bertanya , “untuk
siapa, wahai Rasulallah?” Beliau menjawab, “untuk Allah, Untuk kitab-Nya, untuk
Rasul-nya, untuk para pemimpin umat islam dan orang biasa.” (HR Muslim). Dari hadist
ini dapat dikaetahui jikalau agama itu nasihat. Artinya inti dari agama adalah
nasehat. Nasihat untuk siapapun dia, baik pejabat tinggi atau rakyat biasa. Untuk
mahasiswa maupun pekerja. Untuk pegawai maupun pengusaha. Untuk semuanya.
Dalam hadist lain Rasulallah SAW bersabda, “hak seorang
muslim pada muslim lainnya ada enam: jika berjumpa hendaklah memberi salam;
jika mengundang dalam sebuah acara, maka datangilah undangannya; bila dimintai
nasehat, maka nasehatilah dia; jika memuji Allah dalam bersin, maka doa kan
lah; jika sakit, jenguklah ia; dan jika meninggal dunia, maka iringilah
kekuburnya.” (HR. Muslim). Setiap muslim berhak minta nasehat kepada muslim
lainnya, karenanya hendaklah jangan menolak jika dimintai untuk memberikan
nasehat atau tausiah. Pihak yang dimintai tausiah berhak berkewajiban
membarikan tausiah, jika Saudaranya meminta. Wallahu A’lam.
Hadist:
Telah menceritakan kepada kami Abu Al Yaman Berkata, telah mengabarkan kepada kami Syu'aib berkata, telah menceritakan kepada kami Abu Az-Zannad dari Al-A'raj dari Abu Hurairah, bahwa Rasulallah SAW bersabda : "maka demi Zat yang jiwaku ditangan-Nya, tidaklah beriman seorang dari kalian hingga aku lebih dicintainya daripada orang tuanya dan anaknya." (HR. Bukhari:13)
Sumber:
Yayasan Lembaga Konsumen Muslim Batam
No comments:
Post a Comment