Seperti
pagi-pagi biasanya, ibuku membangunkanku. Masya Allah, lagi-lagi aku bangun
subuh terlambat. Dengan mata yang masih terasa berat, aku melangkahkan kaki
menuju kamar mandi. Saat ku guyur wajahku, ku resapi rukun wudhu.
Ya Allah,
mengapa saat-saat ini aku merasa semakin jauh darimu…
Setelah
shalat subuh. Ku baringkan tubuhku di atas tempat tidur. Masih ku dengar ibuku
sedang mendengarkan ceramah mamah dedeh di saluran televise kesayangannya.
entah mengapa, hari ini aku benar-benar sedih. Aku punya hajat besar saat ini,
tapi ibadahku kembang kempis. Tilawahku kosong, dzikirku hampa. Sedangkan
hajatku sangat besar. Aku harus bagaimana?
Ingin
rasanya aku kembali ke masa lalu. Masa dimana aku merasa mempersembahkan
sepenuhnya hidupku kepada Allah. Tahajud setiap malam, tilawah tak pernah
lewat, shalat duha dan kajian mengisi harianku. Aku benar-benar rindu saat-saat
itu. Saat dimana sujudku terasa ringan oleh isak tangis. Bebanku terasa
diangkat olehNya. Dan malaikat pagi mengamini do’a-do’aku. Mengapa saat ini
terasa lain sekali? muslimah seperti apa aku ini? muslimah bunglon yang kadang
berubah warna tergantung suasananya.
Aku
benar-benar iri dengan sahabat-sahabatku di Jogja yang saat ini sedang sibuk
menghafal qur’an, mengikuti kajian kapan pun mereka mau, saling membangunkan
tahajud setiap malam dan sibuk dengan amalan-amalan yaummi yang menyenangkan.
Hatiku
benar-benar hampa. Sungguh hampa.
Benar kata
seorang ustadz yang mengatakan, orang yang jauh dari Allah, mereka bukannya
merasa tentram, melainkan terus merasa gelisah.
Cukup untuk
menyalahkan diri sendiri. Setiap orang berhak memperbaiki diri. Sekarang
patenkan, niatkan dalam hati untuk memperbaiki setiap keadaan buruk menjadi
lebih baik. Mulai hari ini, tekadkan dalam hati untuk kembali mendekatiNya,
berjalan bahkan berlari ke arahnya. Agar ia selalu memberikan yang terbaik untu
kehidupanku disini, dunia sampai kelak di akhirat.
”Wahai Allah, jadikanlah aku orang
yang sibuk. Sibuk untuk terus berjalan ke arahmu, melakukan apapun karenaMu.
Dan berikanlah aku petunjuk untuk melakukan kebaikan bagi siapa pun.”
Author : Zias G Farrezma
No comments:
Post a Comment